Sejarah Pendidikan Islam pada masa Daulah Abbasiyyah
v Manfaat dan Hikmah Mempelajari Pendidikan Islam pada Masa Daulah
Abbasiyyah
Yakni apa yang yang terjadi pada
saat pendidikan Bani Abbasiyyah, mengenai konsep pendidikan, proses pendidikan
sehingga dapat berkembnag begitu pesat dan hal-hal sebagainya dapat saya ambil hikmah dan manfaat yaitu ;
ü Sebagai seorang penuntut ilmu, dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan saya dalam hal sejarah pendidikan Islam pada masa Abbasiyyah.
ü Dengan memepelajari sejarah ini saya dapat membandingakan bahwa
kekuasaan, peradaban, bidang ekonomi terlebih lagi pada perkembangan berbagai
cabang ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyyah tidak kalah maju dengan
kemajuan-kemajuan yang dimiliki oleh kaum-kaum non-Islam pada saat sekarang ini,
sampai pada masa keemasaan Islam Abbasiyyah dijuliki sebagai istilah “ The
Golden Age”.
ü Dari materi sejarah Islam pada masa Abbasiyyah ini, saya juga dapat
menarik suatu kata-kata yang bagi saya adalah suatu hikmah yang sangat
baikuntuk mengantisipasi kelemahan kepemimpinan baik di lembaga-lembaga
(pendidikan, keagamaan,dll) sampai pada kepemimpinan pemerintahan negara, yaitu
adalah pada bidang Politik. Banyak negara-negara maju karena politiknya tetapi
sebaliknya tidak sedikit pula negara melemah akibat politik juga. Sebagimana
yang dialami oleh negara Indonesia sendiri, akibat para pejabat yang haus akan
harta rela mengorbankan aset-aset yang dimiliki oleh Indonesia.
ü Selain dalam bidang politik, kemunduran pada masa Abbasiyyah juga
didasari dengan luasnya wilayah-wilayah pada masa Bani Abbasiyyah, dikarenakan
komunikasi pusat dengan daerah tertentu sangat sulit. Tetapi berbeda dengan
negara Indonesia yang pada saat itu alat-alat yang serba canggih sudah
bermunculan tetapi mengapa masih ada suatu daerah yang terlepas dari negara
kesatuan yaitu Indonesia. Dalam hal ini hikmah yang dapat saya ambil yaitu
bahwa dalam hal tekhnologi yang sudah serba canggih dan komunikasi yang sudah
terjangkau kemana-mana kenapa tidak digunakan dengan sebaiknya.
ü Hikmah yang dapat saya petik dengan mempelajari Sejarah Pendidikan
Islam pada masa daulah Abbasiyyah ini yaitu, bahwa tidak selamanya negara yang
begitu jaya, makmur, dan maju selalu berada di depan,
ternyata pada kenyataannya seperti roda yang berputar kadang berada diatas dan
kadang berada pada paling bawah.
v Mampukah negara Republik Indonesia mengukir sejarah seperti Dinasti
Abbasiyyah
Sebelum melihat jauh ke masa dinasti
Abbasiyyah tersebut bagaimana sosok sifat seorang pemimpin pada zaman itu, para
pemimpin pada dinasti tersebut benar-benar ingin memajukan pendidikan Islam
yang sangat maju dalam bidang baik perokonomian, ilmu pengetahuan, dll sehingga
masyarakat-masyarakat kehidupannya lebih sejahtera. Kita lihat kembali pada
para pemimpin kita pada saat sekarang ini khususnya di negara Indonesia, jarang
sekali tokoh-tokoh pemimpin yang selalu mengabdikan dirinya pada masyarakat,
para pemimpin yang berada di negara kita hanya ingin
berbicara baik saja didepan masyarakat tetapi tidak sesuai dengan apa yang
mereka ucapkan. Dengan kesuburan tanah-tanah di negara ini dan begitu pula
hasil-hasil pertanian,tambang, perkebunan, dll sebagianya yang sebenarnya mampu
menaikkan level perekonomian Indonesia, tetapi malah tidak sesuai dengan
kenyataannya kita yang memiliki beribu-ribu hektar lahan pertanian ,perkebunan
tetapi tidak mampu untuk mensejahterakan masyarakat sekarang ini. Jadi, menurut
saya mungkinkah negara kita ini mampu mengukir sejarah seperti pada masa
Abbasiyyah, melihat dari situasi kondisi negara Indonesia pada saat sekarang
ini jauh dari apa yang telah diukir pada masa dinasti Abbasiyyah tersebut,
sebab untuk mengatur suatu bidang saja para pemimpin Indonesia masih kesulitan,
tetapi apabila antara para pemimpin tersebut saling bahu membahu dan tidak
mementingkan kepribadian diri sendiri maka bisa jadi negara Indonesia akan
mampu mendekati apa yang telah dicapai dinasti Abbasiyyah pada saat zaman keemasan
tersebut.
v Peranan Mahasiswa dalam meciptakan kejayaan Pendidikan Islam
seperti Abbasiyyah
Sebagai seorang mahasiswa memang
harus dianjurkan untuk berfikir secara kritis, optimis juga yang berkualitas,
sebab bagaimana bisa seorang memajukan suatu pendidikan yang berlambangkan
Islam tetapi perilaku yang dimiliki masih tidak mencerminkan dengan apa yang di
ajarkan dalam agama Islam. Jadi, peranan seorang mahasiswa apalagi dalam
konteks menciptakan kejayaan pendidikan Islam harus merubah sikap, perilaku yang
dapat merusak kejayaan yang akan dicapai itu sendiri. Menurut saya,adapun
peranan mahasiswa sebagai penuntut ilmu yang paling tinggi dalam lembaga formal
yaitu ;
ü Melakukan diskusi antar sesama mahasiswa untuk mencari sesuatu yang
menarik dan mudah diterima dalam hal
pendidikan Islam.
ü Membuat suatu perkumpulan yang mana membahas antara pendidikan
Islam pada zaman dulu dengan pendidikan dan sekarang untuk di kolaborasikan dan
di pelajari lebih lanjut untuk mencoba mengaplikasikannya dalam pendidikan
Islam pada saat ini.
ü Membuka sebuah perpustakaan yang didalamnya berisikan buku-buku
yang dapat membangkitkan semangat belajar dalam pendidikan Islam .
Melakukan
penelitian terhadap sebab akibat melemahnya pendidikan Islam pada zaman dulu
dan mencari solusi untuk diterapkan
dalam pendidikan Islam masa kini.
No comments:
Post a Comment